Objective : Understanding the
aim of mathematics education
Materials : Posed problems or
question, handout and supporting references
Method : Group Discussion
Question/Problem:
Followings are various aim of mathematics education:
Back to
Bacic (Arithmetics)
|
Certification
|
Transfer
Of Knowledge
|
Creativity
|
To develop
people comprehensively
|
Discuss its implication to mathematics teaching practice? Which one of them
is the most favorable for you and your teaching? Explain.
Dari tabel diatas dapat di jelaskan masing-masing berikut ini:
1. Back to basic (perhitungan)
Makna tujuan pembelajaran matematika dari aspek ini ialah bagaimana
mengkombinasikan knowladge siswa sebagai patokan dasar dalam mentransformasi
kejadian atau permasalahan kedalam bentuk data sehingga dapat dikaji melalui
perhitungan. Menilik arah tujuan dari tema ini ialah bagaimana siswa dapat
mengarahkan fenomena permaslaham kualitatif menjadi pengkajian yang lebih
kuantitatif sehingga akan terlihat lebih jelas dalam pemaknaan. Utama pembelajaran
matematika ialah perhitungan, oleh karenanya kemampuan untuk mengembalikan ke
dasar (Back to basic) atau mengorientasikan kedalam perhitungan sangatlah
diperlukan, hal ini kaitanya terhadap pengolahan fluktiatif ranah
afektif-psikomotor yang didukung oleh kemampuan kognitif. Pembekalan kemampuan
yang didapatkan siswa nyatanya memiliki taraf dampak signifikan untuk mengubah
karakteristik kepribadianya, cara pandangnya maupun dalam arah penentuan
keputusan yang berdasarkan pola-pola dasar pembelajaran matematika. Sehingga
oleh karenanya tujuan pembelajaran matematika ranah back to basic menjadi salah
satu pusat perhatian yang tengah diupayakan guna fenomena ini dapat dimiliki
oleh siswa.
2. Sertifikasi
Sertifikasi dalam konteks ini merupakan sebuah surat bukti kemampuan yang
menunjukan atau mengindikasikan bahwa pemegangnya memiliki kecakapan serta
kompetensi tertentu dalam pelajaran. Atau sebagai alat / bentuk pengakuan resmi
terhadap kualifikasi kemampuan siswa sesuai dengan standar kompetensi tertentu.
Ukuran kesuksesan anak didik biasanya dilihat dari hasil proses sertifikasi
yang diperliharkan melalui raport. konteks ini sangat berpengaruh kaitanya
terhadap aktualisasi kepercayaan diri siswa dalam mengikuti pembelajaran. pada
dasarnya siswa yang qualify dan kompetitif cenderung akan lebih mudah diarahkan
guna membentuk dan menumbuhkembangkan kecerdasan kognitif, afektif dan
psikomotoriknya.
Unsur pengakuan ini dibutuhkan untuk mempermudah pemetaan kontrolisasi dan
memacu intrinsic motivationssiswa itu sendiri. Akan lebih mudah untuk
mengkritisi tindakan yang dibutuhkan, yang berposisi sebagai sebuahfeed back
dalam hakikat pencapaian tujuan dan proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran matematika apresiasi akademik yang diberikan guru
terhadap siswa (sertifikasi) melalui raport akan berdampak kontras terhadap
ketepatan treatment serta obyektivitas tanpa ada dasar deskriminasi kemampuan.
Sertificasion of knowladge able to do the flaksibility aspect. Adanya tujuan
pembelajaran pada aspek sertifikasi ini yakni siswa diposisikan sebagai subjek
yang akan mendapatkan pengakuan berdasarkan kecakapan oleh tingkatan yang
dimilikinya dari sociality.
3. Transfer of knowledge
Transfer ilmu pengetahuan adalah salah satu cara untuk memberikan ilmu
pengetahuan dari guru kepada siswanya. Guru sebagai fasilitator untuk membantu
siswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Sebagai seorang guru dalam dunia
pendidikan yaitu berupaya dalam memajukkan masa depan siswanya, serta mencapai
tujuan pendidikan Indonesia.
Transfer ilmu pengetahuan pada saat ini lebih ditekankan pada siswa yang
mengkonstruk konsep ilmu pengetahuan tersebut,. Siswa mampu memberikan makna
pada proses belajar mengajar serta meningkatkan memori untuk mengingat ilmu
pengetahuan lebih lama. Peran guru dalam membantu siswa untuk memperoleh ilmu
pengetahuan dapat berbagai macam, seperti dalam menyediakan media, menyediakan
bahan ajar ataupun masalah yang dapat membantu siswa dalam membangun sebuah
konsep tersebut, menggunakan metode yang mendukung dalam proses belajar
mengajar, membuat kondisi ruangan menjadi nyaman.
4. Creativity
Kreativitas guru dalam
upaya meningkatkan pendidikan matematika dapat dengan cara melalui metode dalam
pengajaran. Berusaha tidak membosankan dalam proses belajar mengajarnya. Di
mana tantangan sebagai guru adalah merubah mainset siswa bahwa matematika di
anggap sulit bahkan menyeramkan. Di sini sebagai guru memiliki peran ang besar dalam
merubah pola pikir yang telah ada.
Seorang guru yang kreatif
dapat trampil dalam menajemen kelas melakukan kerjasama secara keseluruhan dan
berorientasi pada tugas kelas. Dalam motivasi, seorang guru hendaknya
membimbing siswa untuk menjadi siswa yang bermotivasi, guru dapat menetapkan
harapan yang tinggi terhdap prestasi siswa. Selain itu, seorang guru yang
kreatif dapat memanfaatkan dalam penggunakan teknologi dalam proses belajar
mengajar yang dapat menimgkatkan semangat siswa dalam proses belajar. media pun
berperan aktif dalam meningkatkan hasil beajar siswa dan proses belajar tidak
menjadi membosankan. Ada variasi dalam proses belajar mengajar.
5. To develope people
comprehensively
Salah satu tujuan dari pembelajaran matematika ini yakni mengkondisikan
seseorang (siswa) memiliki penuh pemahaman, artinya bahwa tidak hanya dituntut
untuk mengerti tentang kajian-kajian tertentu tetapi lebih ditekankan bagaimana
siswa lebih tajam dalam mengetahui fenomenologi disekitarnya. Bukan hanya sebatas
siswa dapat mengetahui fakta, konsep, prinsip maupun keterampilan tetapi main
point dari penuh pemahaman yaitu siswa mempunyai pola pengkajian yang lebih
kritis, simbolis dan rasional dengan
adanya basic pengetahuan yang ia miliki berdasarkan konsep,fakta tersebut.
Dalam pembelajaran matematika sering kali kita temukan bahwa penyerapan makna
pengkajian materi tertentu yang dilakukan siswa kurang diapresiasi penuh
menjadi suatu prioritas utama tetapi lebih kepada bagaimana siswa menghafal
rumus dan mampu menyelesaikan soal permasalahan pada buku. Sehingga konteks
pencernaan pengetahuan ini hanya sebatas tuntutan formalitas yang harus siswa
penuhi. Oleh karenanya tujuan akhir dari pembelajaran matematika ini ialah
bagaimana mengupayakan siswa tidak hanya ber qualify tetapi memiliki pola fikir
yang lebih universal tanpa ada yang menyimpang dari sesuatu yang tengah dikaji,
mampu lebih aplikatif dalam penyikapi suatu masalah, mampu mengenal, memahami,
mencurahkan ide dan menerapkan konsep yang telah dikuasainya. Sehingga dengan
adanya konteks pemahaman ini akan mendorong siswa mengalami perubahan dalam
ranah kognitif, afektif serta psikomotornya.